5 buah puisi by Fahriatul Hidayah


puisi karya fahriatul hidayah
Hai sobat blogger, kali ini admin akan berbagi beberapa puisi karya sendiri. Puisi ini berasal dari pengalaman pribadi sekaligus pengamatan dari pengalaman teman. Saya menulis puisi ini untuk memberikan pesan moral. Untuk mempermudah memahami maksudnya, saya juga menulis kutipan singkat yang mewakili maksud puisi. Namun jika tak paham dengan yang saya sampaikan, saya mohon maaf. Oke, langsung saja.. Berikut beberapa puisi dari saya, semoga bermanfaat :D


Puisi pertama berjudul "Sejauh Mana Mengarah" di tulis pada 30 Desember 2017


Sejauh mana mengarah


Dua langkah menapaki jalan
Rerimbunan hutan terlewat olehku
Mengingat dimana aku berada
Menuju tujuan jauh dari pandang

Dari Kejauhan aku tinggal seorang
Semakin dekat kian terlihat
Aku seorang berteman dengan alam
Orang berkata, anehnya dia

Kutipan singkat : Setiap orang berhak memilih jalannya masing-masing, bagaimana dia melangkahkan kaki itulah keputusannya sendiri. Dan yang pasti, segala tindakannya selalu beralasan. Seperti apa orang menilainya, ia lebih tau ketimbang mereka.

Puisi kedua berjudul "Sayap-sayap Pembebas" di tulis pada 30 Desember 2017


Sayap-sayap Pembebas


Sesekali biar burung di dalam sangkar
Sesering kali biarkan ia membebaskan diri
Bagaimanapun dialah burung
Jangan sampai mati terkurung

Bebas, seindah emas berkarat-karat
Tak kurang menakjubkan
Timbang rantai-rantai memanjang
Yang mengikat hak jua sikap

Kau percaya ?
Tengoklah sana, tetaplah disini
Tampak jeruji besi
Tak ingin ada yang mengisi

Kutipan singkat : Jangan batasi kebebasan, jangan pula menabur tekanan pada dirinya. Dia cukup dewasa untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Itu juga bukan berarti kalian lepas tangan. Berikanlah kesempatan kepada mereka untuk mengenal dunia. 

Puisi ketiga berjudul "Pisau Rindu" di tulis pada 30 Desember 2017


Pisau Rindu


Separuh malam hujan berguyuran
Dingin memang, aku kesakitan
Dengungan kodok hingga ayam berkokok
Aku terlelap pada lamunan

Mengintip bayang-bayang kenangan
Rintikan air membasahi, tak terbendung lagi
Mengingat akhir kisah yang tak ku mengerti
Aku tertampar sampai terlempar jauh

Sesaat ku pejamkan mata
Mencoba membendung aliran airnya
Apa bedanya ? tak jauh berbeda
Sebab tetap kulihat kisah yang tersemat

Bukan ku mengharap mengulang waktu
Bukan pula menyesali keputusanku
Keputusasaan bukanlah cerminan diri ini
Memang kerinduan hanya sedang menguji

Aku memang rindu. Namun
Rindu tak sampai membunuhku

Kutipan singkat : Terkadang rindu itu sangat menyiksa, maka sembuhkanlah. Caranya adalah meyakinkan diri untuk menerima dengan lapang dada, dan belajar dari pengalaman. Ingat !! waktu yang telah berlalu takkan  terulang, berani mengambil keputusan berarti siap menerima akibatnya. Merindu juga menguji sabarmu.

Puisi keempat berjudul "Sesal Selepas Pergi" di tulis pada 10 Juli 2017


Sesal Selepas Pergi


Batih si anak bawang kena ajar
Lingkup leliar pun kena kejar
Nasib malang kata orang
Pulang seiring menghilang

Bertabiat kulut kian mengerut
"Dasar anak  berlumur cela, mak mu pasti penuh sesal kau ada"
Berulang kata mendengung di telinga
"Diamlah"
Teriaknya kencang lalu berpijak pergi

Jejaknya berpijak mengarah pada tanah berbunga
Rumah amak selepas tiada

Kutipan singkat : Sejauh mana kau jauh dari ibu, ingatlah beliau selalu. Jangan menunggu beliau yang meninggalkanmu.

Puisi kelima berjudul "Aksara Mati" di tulis pada 09 Juli 2017


Aksara Mati


Tertulis aksara mati lambangkan sunyi
Bercabik-cabik dalam nurani kasih
Berteman sepi dirundung gelisah hati
Goresan itu masihlah pedih

Tiada hujan tanpa awan
Tiada tangis tanpa sebab logis
Entah apa yang diri lakukan
Kecewa hati, merindu lalu menangis

Arang pun telah menjadi abu
Sesal masihlah berlaku
Sebab dusta kepada-Mu
Sesaat berakibat hati mati layu

Kutipan singkat : Seburuk apapun keadaan itu adalah ujian. Semakin lari dari-Nya, semakin sulit mengatasi keadaan yang ada. Dengan mendekatkan diri kepada sang ilahi, itulah solusi.


Itulah 5 buah puisi beserta kutipan singkatnya. Saya berharap tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca. 

Related Posts

Silakan pilih sistem komentar anda ⇛   

0 komentar untuk 5 Buah Puisi by Fahriatul Hidayah